Rabu, 30 September 2015

Hypnotis Bukan Mistic



“Belajarlah memimpin dirimu, sebelum dipimpin atau memimpin orang lain”, ungkapan ini untuk kita renungkan, dimengerti dan dipahami dengan bijak dan bijaksana, namun demikian bagi sebagian orang merasa apapun tidak menjadi penting selain hal yang dapat mengedepankan aktualisasi dirinya, sekalipun terkadang ada hal yang tak layak untuk disandang dalam kehidupannya, karena terlalu mengedepankan ego dan super egonya semata, untuk itulah kita perlu mengetahui apa dan bagaimana diri kita harus dipimpin dan memimpin.  Sekarang kita harus memulai dari Pemahaman Ego, Super Ego dan ID.


Menurut Sigmund Freud Ego adalah struktur psikis yang berhubungan dengan konsep tentang diri, yang diatur oleh prinsip yang realitas dan ditandai oleh kemampuan untuk menoleransi agar tidak menjadi frustasi, Ego diatur oleh prinsip-prinsip realitas yang berkaitan dengan apa yang praktis dan mungkin untuk dilakukan sebagai dorongan dari ID di alam bawah sadar kita. Ego  selalu terikat dalam proses berpikir sekunder – mengingat, merencanakan, dan menimbang situasi yang memungkinkan kompromi antara fantasi dari personal ID dan realitas di dunia external, Ego sendiri meletakkan dasar untuk perkembangan yang disadari tentang perasaan diri sebagai individu yang berbeda.

Selanjutnya kita akan bicara tentang Super-ego, Menurut Sigmund Freud bahwa Super-ego memainkan peran-peran kritis dan Moral dalam diri manusia, sehingga kekuatan memutuskan sesuatu pada situasi pilihan yang sulit sangat ditentukan oleh Super-ego tersebut, bahkan cenderung memasuki penguasaan atas Ego itu sendiri, karena Ego sendiri merupakan bahagian teroganisir yang realistis, oleh karena itu perlu dipahami dengan sangat sederhana bahwa peran kritis yang terorganisir dan realistis sangat menentukan penguatan keputusan seseorang yang dilandasi moral kehidupannya masing-masing, dalam hal ini terlihat erat hubungannya antara ego dan Super-ego dalam diri seseorang.

Setelah kita memahami kondisi Ego sebagai bagian yang terorganisir dan Super-ego sebagai bagian peran-peran kritis dan Moral, satu hal lagi adalah ID yang merupakan bagian himpunan trend insting yang tidak terkoordinasi, inilah sebenarnya bagian tersembunyi yang memiliki banyak informasi karena ia adalah komponen kepribadian yang terdiri dari energy psikis bawah sadar yang bekerja untuk memuaskan dorongan dasar (Ego dan Super-ego), oleh karena itu menurut Freud bahwa ID bekerja berdasarkan prinsip kesenangan yang menuntut kepuasan segera dari kebutuhan seseorang.

ID adalah satu-satunya bagian dari kepribadian kehidupan kita yang hadir saat kita lahir, dan komponen primitif ini merupakan kepribadian yang benar-benar ada dalam alam bawah sadar, dan ID bekerja sebagai kekuatan pendorong di belakang kepribadian kita, karena ID tidak hanya berusaha memenuhi dorongan paling mendasar yang kita butuhkan, namun lebih banyak yang terikat pada kelangsungan hidup, karena ID menyediakan semua energi yang diperlukan untuk mendorong kepribadian setiap manusia.

Dalam masa kanak-kanak, sebelum komponen kepribadian lainnya ada dan terbentuk dalam diri manusia, anak-anak pada saat itu sepenuhnya diperintah oleh ID, seluruh kepuasan pribadi anak dipenuhi oleh ID tersebut, baik makan, minum dan kenyamanan adalah hal terpenting bagi anak, oleh karena itu seiring perkembangan usia anak bila kebutuhannya dipenuhi dengan cara yang salah, maka semua proses perekaman prilaku akan terjadi disini dan inilah yang disebut alam bawah sadar (subconscious) dan akan mempengaruhi ego dan super-ego yang melakukan proses pemilahan peran-peran kritis dan Moral sesuai dengan kebutuhan Ego yang realistis.

Dengan demikian seiring dengan perkembangan pengetahuan maka peran Ego dan Super Ego sesungguhnya didorong oleh ID yang merupakan alam bawah sadar (subconscious) seseorang, artinya sekalipun ID merupakan pemenuhan atas kepuasan dorongan pribadi seseorang bisa saja terjadi penundaan, pembatalan atau penggantian, artinya seandainya kita merasa haus dan pada saat belum ada air maka secara otomatis pribadi kita akan menundanya, artinya bila rasa haus kita langsung terpenuhi maka kepuasannya sudah kita peroleh, di sisi lain perlu kita pahami bila rasa haus itu tidak terpenuhi bahkan tidak tergantikan atau terlupakan maka kekecewaan tersebut secara otomatis akan tersimpan pada alam bawah sadar kita.

Contoh sederhana tersebut menggambarkan dorongan prilaku yang dibangun seseorang dimulai dari lingkungan pribadinya, keluarganya dan lingkungan external yang pada akhirnya membentuk karakter utama seseorang, oleh karena itu bila prilaku dasar seseorang mengalami kondisi yang tidak stabil, sakit atau terluka, secara medis hanya dapat dilakukan bernegosiasi pada pengobatan medis, ego dan super ego, sehingga tidak dapat menyentuh lapisan ID yang merupakan bagian dari komponen kepribadian yang ada di alam bawah sadar seseorang.

Seiring dengan perkembangan manusia dan pengetahuan, Hypnosis atau hypnotherapy merupakan disiplin ilmu yang masuk dalam ranah pengetahuan Psikology secara alami di tahun 1900, dan hypnotheprapi digunakan untuk memberikan perlakuan pada para prajurit yang mengalami trauma, selanjutnya Pada tahun 1955 British Medical Association  menyatakan bahwa hypnosis layak digunakan untuk mengobati hysteria dan digunakan sebagai anastesi. Lalu di tahun 1958 American Medical Association membuat pernyataan yang sama sekaligus mengkritik keras hypnosis yang ditujukan sebagai hiburan / pertunjukan (stage Performance) seperti yang marak di TV Indonesia. Selanjutnya di tahun 1960 American Psychology Association membentuk dewan penilai kelayakan seorang hypnotis layak menjadi Therapist.

Dari sinilah awal maraknya pemahaman tentang hypnosis atau hypnotis di Dunia pertelevisian Indonesia, memang hal termudah untuk memahami sesuatu ialah disaat seseorang sedang dalam kondisi bahagia, dan kebahagiaan terindah sesorang bisa dibangun melalui theater Mentalnya untuk kemudian masuk ke dalam alam bawah sadarnya (ID) untuk menstimuli Super-ego dan ego seseorang, Hypnosis secara perlahan telah menunjukkan keberadaannya seiring dengan semakin meningkatnya penerimaan pada dunia medis. Hypnosis banyak digunakan dibidang seperti pengobatan dan olahraga untuk mengubah mekanisme otak manusia dalam menginterprestasikan pengalaman dan menghasilkan perubahan pada persepsi dan tingkah laku. Aplikasi hypnosis untuk tujuan perbaikan (therapeutic) dikenal sebagai hypnotherapy.

Hypnotherapi telah terbukti memiliki beragam kegunaan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang berkenaan dengan emosi dan perilaku yang tak terkendali dalam prilaku manusia (ID) Bahkan beberapa kasus medis serius seperti kanker dan serangan jantung, hypnotherapi melalui komunikasi ID dalam alam bawah sadarnya mempercepat pemulihan kondisi seorang penderita. Hal ini sangat dimungkinkan karena hypnotherapi diarahkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memprogram ulang penyikapan individu terhadap penyakit yang dideritanya.

Hypnosis sangat berguna dalam mengatasi beragam kasus berkenaan dengan kecemasan, ketegangan, depresi, phobia dan dapat membantu untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti ketergantungan pada rokok, alkohol dan obat-obatan. Dengan proses pemberian sugesti, seorang terapis dapat membangun berbagai kondisi emosional positif berkenaan dengan menjadi seorang bukan perokok dan penolakan terhadap rasa ataupun aroma rokok.

Khusus untuk phobia, hypnotherapy digunakan untuk mereduksi kecemasan yang mengambil alih kontrol individu atas dirinya. Hal ini dapat diwujudkan dengan menciptakan suatu gambaran nyata tentang kondisi yang menyebabkan phobia namun individu tetap dalam kondisi rileks, sehingga membantu mereka untuk menyesuaikan ulang reaksi mereka pada kondisi yang menyebabkan phobia menjadi normal dan respon yang lebih tenang di alam bawah sadarnya (ID).

Hal lainnya yang lebih menarik ialah, bahwa Hypnotherapy dapat digunakan untuk membawa orang mundur ke masa lampau atau Regresi kehidupan masa lalu.  Regresi kehidupan masa lalu untuk keperluan pengobatan trauma dengan memberikan kesempatan untuk mengubah “fokus” perhatian, Selanjutnya Hypnotherapy juga dapat digunakan untuk meningkatkan optimalitas pembelajaran. Berkaitan dengan pembelajaran, hypnotherapy dapat diaplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus, merubuhkan tembok batasan mental (self limiting mental block) dan lainnya.

Jika sampai saat ini masih banyak orang yang menganggap hypnosis itu mistic ataupun magic, kita perlu mengkaji kembali tentang pemahaman bawah sadar dari kehidupan yang kita lalui, karena setiap orang memiliki kondisi tersebut yang dibawa sejak dia lahir sebagai personal ID atau pendorong kebutuhan atas karakter seseorang, lalu dimana posisi mistic atau magic yang muncul darinya, apakah karena ID berada dibawah alam sadar seseorang yg kemunculannya hanya dapat di stimuli melalui komunikasi yang benar itu dianggap sebagai mistic atau magic.

Apapun yang ada dipersepsi pembaca tentang hypnotis / hypnosis adalah mistic atau magic boleh anda luruskan kembali, karena kekuatan hypnosis yang sesungguhnya ada pada komunikasi dan personal connecting dalam memasuki alam bawah sadarnya, artinya takkan mungkin seseorang mengijinkan orang lain masuk kedalam ranah kehidupannya jika ia tidak tahu siapa yang akan memasukinya, dan untuk keperluan apa ia masuk dalam pribadi orang lain, apakah untuk membuka aib atau keperluan buruk lainnya yang pada akhinya menjadikan alibi bahwa hypnosis itu mistic/magic….. Peliharalah moralitas hidup kita tak sekedar mendapatkan tepukan tangan, atau sekedar mendapatkan julukan hebat dengan membuka aib orang lain, tapi jadilah therapist yang membantu kesulitan sesama dari disiplin ilmu Hypnotis yang luar biasa di semesta ini.

Salam Damai Penuh Cinta untuk semesta dan seisinya, Ilmu dan pengetahuan pada hakekatnya selalu berdampingan sehingga ego dan super ego kita selayaknya memahami peran ID dengan baik, sehingga mampu memahami esensi personality mendasar untuk melihat dengan jelas bahwa Hypnotis bukanlah mistic atau magic karena hypnosis dapat dijelaskan secara logic dan keberadaannya jelas untuk menyehatkan ID pemiliknya, semoga para hypnotherapist akan mengamalkan ilmunya sesuai dengan norma aqidah yang dianutnya dan tak hanya sekedar untuk mendapatkan uang atau popularitas belaka.